Peristiwa khusus yang berlaku dalam bangsa Israel sangat unik. Untuk
menjawab pertanyaan mengapa 400 tahun untuk menunggu kedatangan Yesus; sama halnya jika kita menanyakan petanyaan jumlah tahun-tahun seperti: (1)। Mengapa orang Israel diperbudak selama 350 tahun di Mesir? (2). Mengapa orang Israel hidup di padang gurun selam 40 tahun? (3). Mengapa orang Israel dibuang selama 40 tahun? (4). Dll sbg.
Masa intertestamental, selain dalam pengertian negatif, "sunyi" dan
"tidak ada Allah", namun secara positif disebut juga sebagai "masa persiapan" dan "masa penggenapan" nubuatan para Nabi.
Kata kunci untuk menjawab pertanyaan "mengapa harus 400 tahun" adalah dengan memahami pernyataan kitab suci, "digenapi", "telah genap waktunya", "genaplah" dan "tibalah waktunya".
Asumsi teologis tentang masa 400 tahun ini adalah:
1. Masa Penggenapan
Masa 400 tahun itu adalah "masa penggenapan" Nubuatan Nabi Daniel. Nabi daniel memberikan garis pergolakan politik yang kelak terjadi dalam jaman selama 400 tahun tersebut. Daniel sendiri hidup
pada zaman Babilonia sebagai kekuatan dunia. Tetapi ia menubuatakan bahwa kerajaan Babilonia itu akan lenyap dan akan munculkekuatan-kekuatan baru, Media-Persia. Selanjutnya akan muncul kekuatan-kekuatan lain yang akan berjaya dalam jaman Intertestamental itu, yaitu:
· Jaman Pesia (331 sM.)
· Jaman Aleksander Agung (335-323 sM.)
· Jaman Wangsa Ptolomeus (323-२०४ sM)
· Jaman Siria (204-166 sM.)
· Jaman Wangsa Makabeus (116-37 sM).
· Jaman Romawi (Mulai 37 sM-selama PB).---- Yesus lahir---
2. Masa Penghukuman
Masa 400 tahun itu adalah masa penghukuman dan pemurnian bagi orang Israel. Masa pengulangan penghukuman bagi bangsa Isarel karena kegagalan Ibadah mereka seperti yang dtulis dalam kitab nabi Maleakhi.
3. Masa Persiapan
Masa untuk mempersiapkan kedatangan Yesus bagi bangsa-bangsa. Naturalisasi bangsa-bangsa. Allah tidak lagi eksklusif milik sebuah bangsa Israel dan hanya untuk bangsa Israel, tetapi untuk semua bangsa. Dari sinilah pernyataan di Injil, bahwa "Yesus datang untuk semua".
Perjanjian Baru dan Intertestamental
Konsep-konsep selama masa Intertestamental yang secara langung atau tidak langsung mempengaruhi Perjanjian Baru.
1. Pejanjian Lama.
2. Tulisan-tulisan Yahudi-Palestina.
(a). Tulisan apokaliptik. Tulisan apokliptik berfungsi sebagai pnghubung antara jaman nabi-nabi dan jaman PB.
(b). Naskah-naskah laut mati (di Qumran). Naskah milik suatu perhimpunan umat yang memiliki kesamaan yang erat serta memberikan dukungan yang kuat bagi gerakan apokliptik. Naskah Laut mati ini menjadi bagian dari penelitian-penelitian latar-belakang PB yang sangat diperlukan, terutama yang berkaitan dengan penafsiran PL.
(c). Kitab-Kitab Apokrifa. Walaupun tidak termasuk kanon Alkitab, kumpulan kitab-kitab ini memainkan peranan penting di kalangan Yahudi dan Kristen pada abad pertama sM.
(d). Tulisan para Rabi. Setelah kanon PL ditutup, berkembanlah tradisi tulisan para rabi. Tulisan ini mereka ini memiliki kewibawaan yang sama dengan hukum tertulis karena tulisan mereka itu merupakan penguraian hukum tertulis (di PL). Banyak hal dari tulisan Paulus yang harus ditafsirkan berdasarkan tulisan para rabi ini, karena ia dibesarkan dan dididik dalam tradisi rabi.
3. Tulisan-tulisan Helenistik.
Ada dua kelompok, yaitu: (1). Tulisan-tulisan Yahudi dan (2). Tulisan-tulisan Yunani.
(a). Filo. Filo adalah seorang Yahudi dari Aleksandria (20 sM. - 40M.), dianggap mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penulis-penulis PB.
(b). Tulisan-Tulisan Hermetika. Tulisan yang terdiri dari risalah-risalah filosofi Mesir yang disebut sebagai tulisan Hermes. Hermetika ini dianggap sebagai pembimbing untuk penafsiran PB.
(c). Gnotisisme. Sebuah sistem gnotik yang sudah muncul pada abad ke-2 M. Melalui pemikiran gnosis dapat dijelaskan mengapa PB menyinggungnya sepintas lalu.
(d). Agama-agam misteri (rahasia). Ada beberapa istilah PB yang dapat dimengerti melalui konsep-konsep agama misteri ini.
Demikian
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Pesan